Wingardiem Leviosa: 2015

Shigatsu wa Kimi no Uso

Mari kita tinggalkan dunia per-skincare-an sejenak, istirahat dari tugas akhir sekejap. Kali ini mau review tentang anime, Shigatsu wa Kimi no Uso (Kebohonganmu di Bulan April). Sebenernya ini nontonnya udah lama banget, haha. Cuma baru kepikiran aja untuk di review. Maaf kalo reviewnya seadanya. Aslinya saya lebih suka anime shonen macem Psychopass, Hunter x Hunter, atau Shingeki no Kyoujin. Tapi ternyata anime romance itu heart-melting banget sodara-sodara *sob sob*.\

Judul : Shigatsu wa Kimi no Uso
Produksi : Aniplex, Dentsu, A-1 Pictures, Kodansha, Fuji TV, Aniplex of America
Jumlah Episode : 10 + OVA.
Tahun tayang : Oktober 2014

Sinopsi : Anime ini menceritakan tentang pemusik muda, seorang pemain piano yang berhenti bermain piano semenjak kematian ibunya, Arima Kousei. Kousei berhenti bermain piano karena tidak bisa lagi mendengar suara permainan pianonya sendiri. Padahal Kousei dulunya selalu mendominasi kompetisi piano, sehingga seluruh musisi seusianya mengenalnya karena kehebatannya bisa memainkan lagu sesuai partitur. Kousei pun dijuluki “human metronom”. Kousei memiliki dua tetangga dan teman dekat, yaitu Sawabe Subaki dan Watari Ryouta. Subaki adalah pemain baseball sekolah yang tomboy. Sedangkan Watari adalah pemain sepakbola sekolah yang dikenal playboy. Kousei hanya memainkan piano untuk mencatat nada untuk pekerjaan paruh waktunya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Miyazono Kaori pada suatu hAari di bulan April, ia adalah pemain biola yang menyukai Watari. Kaori dengan gigih meminta Kousei untuk bermain piano guna menjadi pengiringnya di kompetisi biola antar SMP. Namun ada rahasia yang disembunyikan Kaori yang tidak akan diceritakannya pada siapapun sampai episode terakhir.

Kiri - kanan : Subaki, Kaori, Kousei, Watari

Review :

Menurutku, anime ini berfokus ke jalan cerita, bukan ke ending. Jadi penonton benar-benar menikmati setiap adegan dari anime ini. Terdapat beberapa plot-twist yang tidak terduga. Jujur aku sendiri menikmati banget ketika adegan permainan biola atau piano, enak banget kaya dateng ke konser gitu ga boong. Anime ini bitter-sweet. Manis asem jadi satu. Kalo kamu pecinta romance anime, ada baiknya kamu nonton anime yang satu ini. Banyak pesan moral yang bisa kamu ambil dari anime ini.

Anime ini mengajarkan pada kita, bahwa kita ga boleh menyerah sesempit apapun kondisi kita. Yang harus kita lakukan hanyalah berlari, manfaatkan sisa waktu yang kita punya dengan baik. Anime ini juga mengajarkan bahwa sesulit apapun keinginan kita, jika kita terus berusaha untuk memperjuangkannya, suatu hari keinginan itu dapat terwujud. Intinya, anime ini mengajarkan kamu untuk move on. Move on dari apapun yang memberatkan kamu hari ini!

Adegan yang paling aku suka itu adalaaaah pas Kousei baca surat yang dari Kaori, di episode terakhir. Aku selalu berusaha nahan-nahan air mata kalo nonton adegan itu. Pas Kaori nya bilang, "Suki desu!". Sedih :')

Dan yang paling ga nahan dari anime ini itu Ost nya, huaa asli bagus-bagus banget. Kirameki, Orange sukses nangkring di Fav playlist sekarang.

Udah segitu aja reviewnya. Semoga bermanfaat dan selamat menonton. Terima kasih sudah mampir :)

No Comments

, by Laras Setyawidi

Beauty

Mineral Botanica Face Mist

2 Comments

, by Laras Setyawidi

Beauty

Rivera Eyeshadow in Classic Espresso

No Comments

, by Laras Setyawidi

Anime Review

Kimi ni Todoke

No Comments

, by Laras Setyawidi

Beauty

Viva Pelembab Oil Control Green Tea

Jenis kulit setiap orang berbeda-beda. Secara umum sih dibagi tiga, oily, combination, sama dry. Kondisi kulit wajah itu ga selamanya sama. Misalkan saya, kalau hari-hari biasa wajah saya itu kombinasi, berminyak cuma di daerah T. Tapi kalo habis ngobatin jerawat pake jeruk nipis mesti mendadak kering, sekitar 3-5 hari baru balik lagi ke kondisi biasanya.

Nah, pas hari-hari biasa, saya cenderung pake pelembab yang oil control buat nahan kilap-kilap di daerah T. Saya punya pelembab andalan, namanya Viva Pelembab oil control. Jadi katanya ada green tea extract nya gitu deh. Viva ini brand yang orang-orang kenal sebagai kosmetiknya mba-mba rewang yang wanginya nyegrak kaya jamu sekebon. ~~Ngomong opo~~. Tapi dia udah di Indonesia sejak 1952, udah sekitar 63 tahun ngeksis di industri kosmetik tanah air. Hayo kalian yang nganggep remeh brand ini, sungkem minta maaf. Ga sopan sama orang tua X)

Pertama kali dapet pelembab ini dari BFFs alias sisters from another mister yang baik banget ngadoin ini pas ulang tahun saya (Hai Okta, Sarah, Denisa, Dewi, makasih ya! :D). Gara-gara saya bilang pingin nyobain ini tapi ga nemu se-Tembalang *ya iya coba nyarinya jauhan dikit ke Banyumanik, mesti nemu*. Sekarang malah jadi fave item. *peluk botol*

Nama : Viva Pelembab Oil Control

Keterangan : Lotion pelembab untuk kulit berminyak dengan UV Filter dan Ekstrak green tea sebagai antioksidan yang membantu melindungi kulit dari pengaruh buruk lingkungan, serta Natural Absorbent untuk menyerap minyak berlebih pada wajah.

Harga : Rp. 5.380 di ADA Banyumanik.

Kemasan :

Ga ada stoppernya

Warnanya hijau gini, mencerminkan si green tea nya banget lah ya. Dan botol ini seperti produk-produk liquid viva pada umumnya. Setelah dibuka, sayang banget ga ada stoppernya. Rawan banget kebanyakan nuangnya. Biasanya ini pelembab kalo dipencet lama keluarnya, jadi lah saya guncang-guncang gitu kaya nuang saos botolan ke mie ayam. Sering kebanyakan tapi... balikin lagi aja kedalem botol hahahah.

Tekstur dan Aroma:

Abaikan tangan saya yang kaya mas-mas

Pelembab ini teksturnya watery, encer gitu. Dan ini cepet banget nyerap ke kulit. Tunggu sekitar 10-20 detik udah nyerap. Wanginya kaya parfum green tea gitu *parfum green tea itu yang gimana ya?*. Enak kok wanginya ga seperti yang dicitrakan (azek bahasanya, dicitrakan) kalo produk Viva wanginya itu jamu abis. Yang ini wanginya soft, ga nyegrak, bikin pingin endus-endus muka sendiri.

Komposisi :

Pada label kemasannya, bahan pertama yang ditulis adalah aqua. Jadi dia water-based. Dia juga mengandung gliserin. Bagi yang merasa gliserin disini syubhat atau ngga, jangan khawatir. Viva ini udah ngantongin Sertifikat Halal dari MUI, ada juga logo halal dikemasannya. Di urutan kelima komposisinya ada Benzophenon-3 yang berfungsi sebagai sunscreen. Pelembab ini juga mengandung dimethicone (yang bikin kulit berasa halus seketika gitu) dan mineral oil, kedua bahan ini saya ga ngerti ada di pelembab ini buat apa karena saya juga ngga ngerasa muka saya jadi alus seketika gitu, heheh. Viva ini masih mengandung paraben. Tapi saya ga begitu khawatir dengan isu paraben ini. Dan yang menurut saya agak meh sih, Camelia Sinensis Leaf Extract alias Ekstrak Teh Hijau ada diurutan kedua paling akhir yang artinya kadarnya ga seberapa banyak. Lucu aja jadinya kalo ngomongin ingredients mah.

Performa :

Pelembab ini udah saya repurchase tiga kali sejak Agustus. Tipe muka saya itu tipe yang gerahan kalo pake apa-apa di muka. Pake BB cream kek, pake pelembab merk tetangga yang harganya tiga kali lipat kek, pake concealer kek , tetep aja di atas bibir sama di bawah mata itu basah terus kalo mukanya ditemplokin apa-apa. Saya udah nyoba beberapa pelembab. Pernah nyoba pelembab yang dari Wardah, yang mana ya, lupa namanya apa. Itu muka saya keringetan banget, sumuk gitu terutama di daerah cupid bow. Terus nyoba lagi, masih dari Viva juga, Special Day Cream dan Pelembab Bengkuang juga masih keringetan. Tapi kalau pake pelembab green tea ini, entah kenapa muka saya kaya sweat-free gitu. Hahah. Dan dia bisa nahan minyak muka saya itu sekitar 4-5 jam sebelum mengkilat-kilat lagi di bagian T.

Kesimpulan :

+ Teksturnya ringan, mudah menyerap

+ Wanginya soft

+ Bisa menahan minyak dan keringat di wajah saya dengan baik

+ Murah banget

+ Halal

- Kemasannya ga ada stoppernya

- Mengandung paraben (buat kamu yang khawatir dengan isu paraben)

Menurut saya dengan harga segitu, pelembab ini lumayan keren. Untuk sekarang sih dia pelembab andalan saya buat sehari-hari. Kalau kamu gimana? Udah nemu pelembab andalan kamu?